Postingan

penyampaiaan kritik

Gambar
Tips & Cara Menyampaikan Kritik Yang Benar - Jika anda bekerja di suatu perusahaan yang mengharuskan anda untuk berkumpul, bertemu maupun menjadi sebuah tim di perusahaan tentunya anda harus berhadapan dengan banyak masalah kritikan, kecuali jika anda masa bodoh dengan orang- orang disekitar anda itu masalah lain. Secara umum orang akan mengkritik atau memberi saran kepada seseorang jika mereka melakukan kesalahan. Namun sering kali orang akan enggan memberikan saran karena menganggap kalau kritikan itu nantinya akan membuat hubungan yang tidak baik, permusuhan atau masalah lain. Padahal anda dapat menyampaikan kritikan dengan banyak cara sehingga orang yang kita kritik tidak salah paham dan yang terpenting adalah kritikan bisa memotivasi orang lain untuk bekerja atau berbuat lebih baik lagi untuk memperbaiki kesalahan. Nah berikut ini adalah tips bagaimana mengutarakan kritikan yang baik dan benar dan tentunya membangun. Cara Menyampaikan Kritik Pikir Denga...
Tiga Cara Penyampaian Pesan Moral Dalam Karya Fiksi Ditulis oleh: Yosua S. Yudo Hal utama yang harus diingat ketika menulis karya fiksi adalah mengapa orang ingin membaca karya kita? Orang yang membaca karya fiksi tentu saja sedang mencari hiburan. Bayangkan betapa kecewanya Anda ketika sedang mencari hiburan lewat membaca cerpen, tetapi yang Anda temui justru sebuah "catatan khotbah", lengkap dengan ayat-ayat dari Kitab Suci. Hal itu bukan hanya menggelikan, tetapi juga membuat nilai-nilai yang baik itu seolah menjadi hambar dan klise. Menyajikan hiburan bukan berarti tidak bisa memberikan nasihat atau pesan moral kepada pembacanya. Di bawah ini, saya akan menunjukkan tiga cara yang dipakai oleh Bapak Literatur Fantasi dunia, J.R.R. Tolkien, untuk membawa pembacanya mempelajari nilai-nilai moral sekaligus menikmati karyanya. 1. Menggunakan tokoh dalam cerita. Pesan moral disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam cerita, seh...
SASTRA ANGKATAN 50-AN CIRI-CIRI       Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra kisah asuhan H.B. Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya.   Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakyat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan diantara kalangan sastawan di Indonesia pada awal tahun 1960; menyebabkan berhentinya perkembangan sastra karena masuk ke dalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.   STRUKTUR ESTETIK               Sesungguhnya secara instrinsik ciri-ciri sastra terutama struktur estetiknya angkatan 45 dan angkatan 50 sukar dibedakan sebab gaya angkatan 45 dapat dik...

angkatan 66-70

Angkatan 66-70-an A ngkatan 66-70-an Angkatan ini ditandai dengan terbitnya majalah sastra Horison. Semangat avant-garde sangat menonjol pada angkatan ini. Banyak karya sastra pada angkatan ini yang sangat beragam dalam aliran sastra, munculnya karya sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd, dll pada masa angkatan ini di Indonesia. Penerbit Pustaka Jaya sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya karya sastra pada masa angkatan ini. Sastrawan pada akhir angkatan yang lalu termasuk juga dalam kelompok ini seperti Motinggo Busye, Purnawan Tjondronegoro, Djamil Suherman, Bur Rasuanto, Goenawan Mohamad, Sapardi Djoko Damono dan Satyagraha Hoerip Soeprobo dan termasuk paus sastra Indonesia, H.B. Jassin. Seorang sastrawan pada angkatan 50-60-an yang mendapat tempat pada angkatan ini adalah Iwan Simatupang. Pada masanya, karya sastranya berupa novel, cerpen dan drama kurang mendapat perhatian bahkan sering menimbulkan kesalah-pahaman; ...

angkatan dasawarsa 2000 an

ANGKATAN 66 HINGGA ANGKATAN 2000 Monday, August 14, 2006 ANGKATAN 66 HINGGA ANGKATAN 2000 Ang katan 66-70- an Sapardi Djoko Damono Prof Dr Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah seorang sastrawan yang memberi sumbangan besar kepada kebudayaan masyarakat modern di Indonesia. Salah satu sumbangan terbesar Guru Besar Fakultas Sastra UI ini adalah melanjutkan tradisi puisi lirik dan berupaya menghidupkan kembali sajak empat seuntai atau kwatrin yang sudah muncul di jaman para pujangga baru seperti Amir Hamzah dan Chairil Anwar. Goenawan Mohamad Goenawan Soesatyo Mohamad (Karangasem Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941) adalah seorang pujangga Indonesia yang terkemuka. Ia juga salah seorang pendiri Majalah Tempo. Goenawan Mohamad adalah seorang intelektual yang punya wawasan yang begitu luas, mulai dari pemain sepakbola, politik, ekonomi, seni dan budaya, dunia perfilman dan musik, dan lain-lain. Pandangannya sangat liberal dan terbuka. Seperti...

angkatan balai pustaka

Angkatan Balai Pustaka Karya sastra di Indonesia sejak tahun 1920 – 1950, yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Balai Pustaka didirikan pada masa itu untuk mencegah pengaruh buruk dari bacaan cabul dan liar yang dihasilkan oleh sastra Melayu Rendah yang banyak menyoroti kehidupan pernyaian (cabul) dan dianggap memiliki misi politis (liar). Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda; dan dalam jumlah terbatas dalam bahasa Bali, bahasa Batak dan bahasa Madura. Pengarang dan karya sastra Angkatan Balai Pustaka Merari Siregar Azab dan Sengsara: kissah kehidoepan seorang gadis (1921) Binasa kerna gadis Priangan! (1931) Tjinta dan Hawa Nafsu Marah Roesli Siti Nurbaya La Hami Anak dan Kemenakan Nur Sutan Iskandar Apa Dayaku Karena Ak...

angkatan 45

Gambar
Sastra Angkatan 45 Perjalanan Sastra Angkatan 45  Dimulai pada tahun 1942. Tahun 1942 (9 Maret = pengambilalihan kekuasaan Jepang di Indonesia) merupakan tahun yang sangat penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia, termasuk kesusastraannya. Sejak tahun itu terjadilah perubahan besar-besaran, revolusi kebudayaan dimulai tahun itu. Segala hal yang mengingat­kan budaya Barat harus dilenyapkan. Bahasa Belanda tidak boleh dipergunakan lagi. Sebagai gantinya dipakai bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di kantor-kantor dan surat-surat keputusan. Pada tahun itu Pujangga Baru berhenti karena Jepang tidak menginginkan sifatnya yang kebarat-baratan. Sastra Balai Pustaka juga terhenti karena pemerintah Belanda (sebagai pendukung kesusastraan ini) telah tumbang. Kemudian muncullah angkatan sastra baru, Angkatan 45 (sastra angkatan 45), yang didahului dengan masa pertunasan (sastra zaman Jepang). Angkatan 45 melahirkan karya-karya sastra yang bersifat romantis realist...