Pengertian Puisi
Jika merujuk terhadap pengertian puisi itu sendiri. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang berasal dari ungkapan isi hati dan perasaan seorang penyair dengan bahasa yang penuh makna dan terikat dengan irama, matra, rima, dan juga penyusunan lirik dan bait di dalamnya.
Biasanya puisi lahir buah dari perasaan dan pemikiran sang penyair yang imajinatif tetapi tetap terstruktur antara unsur fisik dan batin. Siapa saja yang mendengarkannya akan merasa tertarik dengan bait bait yang indah yang tertuang di dalam puisi tersebut.
Puisi sendiri secara etimologis berasal dari bahasa bahasa Yunani, Poesis yang mempunyai arti membuat, membentuk, membangun, dan menciptakan sesuatu yang berasal dari imajinasi dirinya sendiri. Jadi, puisi adalah salah satu karya sastra berupa teks sastra yang dihasilkan dari individu dengan berdasarkan pada setiap pengalaman pribadi mereka.
Ciri-ciri Puisi
Ciri-ciri puisi secara umum yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut :
- Bahasa yang biasanya dipakai untuk membentuk puisi bersifat Konotatif.
- Dalam penyusunannya, unsur-unsur bahasa dalam puisi harus rapi, indah, dan juga tertata dengan baik untuk menghasilkan irama atau bunyi akhirnya.
- Setiap puisi mempunyai pemadatan kata dari seluruh unsur kemampuan bahasa.
- Puisi biasanya mengungkapkan isi pikiran dan perasaan penyair dari ruang lingkup dan juga pengalaman yang mereka yang diaplikasikan se-imajinatif mungkin.
Unsur-Unsur Puisi
Dalam menyusun, menulis, membaca, atau mengenali sebuah puisi, kita juga harus mengetahui unsur-unsur pembentuk struktur dari sebuah puisi. Secara umum, unsur tersebut dibagi menjadi dua struktur penting, yaitu struktur puisi yang bersifat fisik dan struktur puisi yang bersifat batin . Diantaranya yaitu :
Struktur Fisik pada Puisi
Pertama adalah struktur Puisi yang tersusun dari struktur fisik. Diantara jenis penyusunnya adalah seperti Tipografi atau perwajahan, diksi, imaji, gaya bahasa, kata kongkret, dan rima atau irama. Untuk lebih jelasnya terdapat pengertian di bawah ini :Tipografi atau Perwajahan Puisi
Tipografi atau perwajahan puisi adalah bentuk puisi itu sendiri seperti halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, pengaturan baris pada puisi, rata kanan atau kiri, jumlah barisnya, serta apakah puisi itu diawali dengan huruf besar atau kecil dan penggunaan tanda titik. Kesemua itu menentukan makna dari sebuah puisi itu sendiri.Diksi
Diksi adalah pemilihan untuk kata-kata yang digunakan oleh sang penyair dalam menyusun puisinya. Karena puisi merupakan bentuk karya sastra yang di setiap katanya dapat mengungkapkan banyak hal, maka dari itu dalam menyusunnya harus dipilih kata-kata yang tepat secermat mungkin.Imaji
Imaji ialah kelompok kata atau susunan kata yang tercipta dan diungkapkan dari apa yang dirasakan oleh bagian indrawi kita. Misalnya dari perasaan, pendengaran, dan penglihatan. Karena itu imaji dibagi menjadi tiga jenis suara auditif yaitu visual, raba, dan juga imaji taktil.Dalam penggunaannya, imaji ini menuntut kita sebagai pembaca untuk turut serta dengan apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami oleh sang penyair tersebut.
Gaya Bahasa
Maksud dari gaya bahasa adalah cara dalam penggunaan bahasa yang memberikan efek hidup atau meningkatkan dampak atau konotasi tertentu dengan bahasa yang figuratif. Dan hal ini biasanya menyebabkan puisi menjadi prismatis alias menjadi kaya akan makna.Gaya bahasa sendiri biasanya disebut dengan majas dan tersusu dari 18 tipe majas, diantaranya adalah majas personifikasi, ironi, metafora, alusio, satire, dan masih banyak lagi jenis majas yang lainnya.
Rima/Irama
Rima atau Irama biasanya diartikan sebagai pergantian nada atau suara sang pembaca puisi yaitu dari keras ke lembut, lambat ke cepat, panjang ke pendek atau juga dari nada tinggi ke nada rendah dalam setiap pengucapan kata kata yang tertulis pada Puisi.Biasanya Irama ini digunakan oleh pembaca untuk menambahkan keindahan pada puisi yang sedang dibaca sehingga nilai yang keluar dari pembacaan puisi tersebut menjadi lebih baik dan indah. Di dalam penggunaannya biasa irama akan mempengaruhi ketertarikan pembaca ataupun pendengar terhadap puisi itu sendiri.
Struktur Unsur Batin Puisi
Kedua, struktur yang membentuk unsur sebuah puisi adalah unsur batin. Dimana unsur ini diambil dari dalam hati baik itu pembaca ataupun pendengar. Beberapa contoh penyusun dari unsur batin Puisi adalah tema atau makna, rasa, nada, dan amanah. Lebih jelas mengenai hal tersebut terangkum dibawah ini.Tema atau Makna
Tema atau Makna adalah arti tersirat yang menjadikan puisi tersebut memiliki kesan dan arti mendalam bagi penciptanya ataupun pembacanya. Ini dikarenakan puisi adalah sebuah bahasa yang harus memiliki makna di tiap kata, baris, bait, dan juga di setiap keseluruhan puisi tersebut.Rasa atau Feeling
Rasa atau Feeling adalah sebuah sikap dari penyair tentang pokok permasalahan yang berada di dalam puisinya. Rasa sangat berhubungan sekali dengan tema dan biasanya berkaitan erat dengan kondisi sosial dan juga psikologi penyair tersebut.Kedalaman makna dari ungkapan tema dan rasa tidak tergantung dari penyair dalam memilih kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisinya saja. Tetapi juga tercipta dari sebuah wawasan, pengetahuan, kepribadian, dan juga pengalaman yang dimiliki oleh sang penyair.
Nada atau Tone
Nada atau tone merupakan suara dan sikap yang diungkapkan oleh penyair kepada pembacanya. Nada ini biasanya berhubungan dengan tema dan juga rasa.Dan dalam contoh penyampaiannya, misalnya penyair akan menggunakan nada yang bersifat menggurui, mendikte, dan bekerjasama dengan pembaca untuk memecahkan dan memecahkan masalah terhadap pembaca dengan nada yang tinggi untuk menciptakan kesombongan, dll.
Amanah atau Intention
Amanah adalah sebuah atau beberapa pesan yang terkandung di dalam puisi dan disampaikan kepada pembaca oleh penyair. Dan biasanya pesan-pesan ini diungkapkan oleh penyair dengan kata-kata yang rumit dan ungkapan yang tersembunyi.Jenis Jenis Puisi
Puisi dibedakan pada awalnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Dua jenis ini untuk terjadi karena beralihkan jaman dan juga untuk membedakan gaya penulisan , makna yang terkandung, dan juga penulisnya.
Baca Juga :
Berikut selengkapnya tentang jenis-jenis puisi :
Puisi Lama
Disebut juga sebagai puisi terikat karena puisi ini masih terikat dengan aturan-aturan tertentu. Puisi lama ini diciptakan sebelum adanya pujangga baru yang sekarang tidak terikat dengan atura-aturan tertentu.Aturan-aturan tersebut diantaranya adalah :
- Irama
- Persajakan (rima)
- Jumlah baris dalam 1 bait
- Jumlah kata dalam 1 baris
- Banyak suku kata di tiap baris
- Tak pernah diketahui nama pengarang dari puisi tersebut.
- Penyampaiannya biasanya hasil dari mulut ke mulut, sehingga menjadi jenis sastra lisan.
- Mempunyai keterikatan terhadap aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata ataupun rima.
Jenis Puisi Lama : Pantun
Pantun adalah salah satu diantara puisi lama. Pantun mempunyai ciri – ciri sebagai berikut- Satu bait terbagi dalam empat baris.
- Baris pertama serta baris ke-2 adalah sampiran.
- Satu baris terbagi dalam delapan s/d dua belas suku kata.
- Bersajak a – b – a – b.
- Baris ketiga serta baris ke empat adalah isi.
- Pantun anak muda. Adalah satu diantara jenis pantun yang berisikan mengenai nasib dagang, perjumpaan, perpisahan, asmara, serta iba hati.
- Pantun anak – anak. Adalah satu diantara jenis pantun yang berisikan mengenai perasaan yang senang atau suka ria.
- Pantun Agama/Nasihat
- Pantun Jenaka
Baca Juga : Contoh-contoh Pantun Nasehat
Jenis Puisi Lama : Syair
Syair adalah jenis puisi lama yang berasal dari daerah Arab.Ciri – ciri yang terdapat pada syair adalah sebagai berikut :
- Satu baris ada delapan s/d dua belas suku kata.
- Satu bait terbagi dalam empat baris.
- Bersajak a – a – a – a.
- Baris pertama s/d baris ke empat adalah isi.
Jenis Puisi Lama : Karima
Karima atau biasa disebut pantun kilat.Karima mempunyai ciri –ciri seperti berikut.
- Baris pertama adalah sampiran.
- Baris ke-2 adalah isi.
- Ada dua bari dalam satu bait.
- Sajak a – a.
Jenis Puisi Lama : Gurindam
Gurindam merupakan tipe puisi lama yang datang dari daerah Tamil atau negara India.Ciri –ciri dari gurindam adalah sebagai berikut :
- Baris pertama adalah sampiran.
- Baris ke-2 adalah isi.
- Puisi ini berisikan mengenai nasehat.
- Mempunyai sajak a – a
- Ada jalinan kausal pada baris satu serta baris dua.
- Satu bait terbagi dalam dua baris.
Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat sama sekali dengan aturan-aturan yang ada pada puisi lama. Biasanya ini disebut dengan puisi modern. Puisi ini mulai terlihat dengan adanya pujangga pujangga baru. Dan mulai terkenal pada tahun 1945.Saat itu itu Chairil Anwar adalah pelopor dari lahirnya puisi baru ini. Lahirnya puisi baru terjadi karena diakibatkan oleh semangat para pujangga dalam mencari kebebasan dalam berbicara. Dan kebebasan tersebut tak terikat pada pola – pola estetika yang kaku atau aturan yang membelenggu diri seseorang penyair dalam bicara.
Jika didasarkan terhadap bentuknya, puisi baru terbagi menjadi beberapa tipe diantaranya adalah,
- Tersina yang terbagi dalam tiga baris dalam tiap-tiap satu bait.
- Kuatren yang terbagi dalam empat baris dalam tiap-tiap satu bait.
- Kuin yang terbagi dalam lima baris dalam tiap-tiap satu bait.
- Distikon yang terbagi dalam dua baris untuk tiap-tiap satu bait serta biasanya bersajak sama.
- Soneta yang terbagi dalam sembilan baris untuk tiap-tiap satu bait.
- Septima yang terbagi dalam tujuh baris dalam tiap-tiap satu bait.
- Oktaf yang terbagi dalam atas delapan baris dalam tiap-tiap satu bait.
- Sektet yang terbagi dalam enam baris dalam tiap-tiap satu bait.
Puisi Baru : Balada
Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi jenis ini terdiri atas tiga (3) bait, yang setiap delapan (8) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren pada bait-bait berikutnya. Contohnya pada puisi karya Sapardi Damono berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak”.Puisi Baru : Himne
Himme adalah puisi pujaan kepada Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-ciri himne adalah lagu pujian yang menghormati seorang dewa, tuhan, pahlawan, tanah air, almamater (pemandu di Dunia Sastra). Semakin berkembangnya zaman, arti himne berubah yang mana pengertian himne sekarang adalah sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap yang dihormati seperti guru, pahlawan, dewa, tuhan yang bernapaskan ketuhanan.Puisi Baru : Romansa
Romansa adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Arti romansa berarti keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra (perancis “Romantique).Puisi Baru : Ode
Orde adalah puisi yang berisi sanjungan untuk orang yang telah berjasa. Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.Jenis Puisi Baru : Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.Jenis Puisi Baru : Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi rata tangis atau kesedihan yang berisi sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.Jenis Puisi Baru :
SATIRE
Satire adalah puisi yang berisi sindira/kritik. Istilah berisi bahasa
latin Sature yang berarti sindiran; kejaman tajam terhadap sesuatu
fenomena; tidak puasa hati satu golongan (ke atas pemimpin yang
pura-pura, rasuah, zalim, dsb).Itulah pengertian dari puisi dan juga cirri-ciri, jenis, dan unsur yang menyusun sebuah puisi. Semoga bisa membantu kalian yang tertarik dalam dunia sastra untuk mengembangkan bakat. Jangan lupa untuk berbakti kepada negara.
Semoga artikel tentang Pengertian puisi beserta ciri-ciri, jenis, dan unsur yang terdapat pada puisi yang saya tulis bisa bermanfaat kawan.
Obatrindu.com
Komentar
Posting Komentar